Sore di hari Minggu palma itu, seperti biasa saya pergi ke Gereja untuk melayani anak-anak. Saat awal mulai ibadah semua berjalan dengan baik. Di tengah pujian, saya berkeliling melihat anak-anak sedang bernyanyi bergembira mengikuti dancer yang berada di depan. Hingga mata saya menangkap dua orang anak perempuan dengan usia 7 dan 5 tahun. Saya mengamati mereka. Mereka begitu ceria. Mereka begitu bahagia dan bercanda tawa satu sama lain. Mereka menari bersama dengan lincahnya. Saya tak kuasa menahan senyum di bibir untuk saya sunggingkan karena kebahagiaan melihat mereka. Kemudian saya kembali ke tempat semula dengan mata tak berpaling memandang kedua anak tadi. Waktu berlalu, hingga saya lupa untuk memperhatikan kedua anak itu tadi. Saya diam, mencari keberadaan kedua anak itu. Namun mata saya tidak menemukan sosok mereka berdua. Tiba-tiba, disebelah saya ada anak yang berusia 5 tahun. Anehnya, anak ini hanya seorang diri. Saya tidak sempat bertanya padanya hingga anak yang berumur 7 tahun itu datang kepada anak yang lebih kecil. Dia mengatakan sesuatu yang membuat hati saya tersentak menahan haru. Anak tadi berkata, "Kamu mau nggak maafin aku? Aku janji nggak akan ngulangi lagi" kepada anak yg lebih kecil. Kemudian anak yg lebih kecil itu menganggukkan kepalanya dan mereka berdua berpelukan seakan tidak terjadi apapun. Saya tidak tau apa yang telah terjadi di antara mereka sebelumnya. Dengan perkara kecil ini saya memperoleh pelajaran yang sangat berharga. Terkadang untuk mengatakan "maaf" itu sangat sulit untuk dilakukan dan melalui kedua anak tadi saya mendapat gambaran yang nyata mengenai arti memaafkan. Satu hal lagi yang saya peroleh adalah sebuah arti persahabatan. Walaupun kadang ada kalanya masalah terjadi dan membuat seorang sahabat berjalan tidak beriringan lagi. Namun dengan kasih dan ketulusan tidak akan menghilangkan persahabatan di antara mereka. Kasih yang tulus mampu membuat hati yang keras menjadi lembut. Amin. Tuhan Yesus memberkati.
Nats: Mazmur 37:37 Syallom saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Saat saya menulis renungan ini, saya teringat akan sebuah lagu sekolah minggu yang berbunyi seperti ini: “ Kupunya masa depan penuh harapan, Tuhan menjamin hidupku , asalku tetap setia memandang terus kedepan, kuyakin Tuhan menopang hidupku.” Lagu lagu sekolah minggu tersebut berisi pesan yang sangat dalam bagi saya. Disaat kita setia, pasti Tuhan akan menjamin masa depan kita. Namun, apa yang saudara ketahui tentang apa itu masa depan dan sebuah arti dari kesetiaan? Mengapa saudara harus memperjuangkan masa depan tersebut? Masa depan adalah sebuah masa yang dimana akan kita arungi diwaktu yang akan datang. Dan mungkin kita akan mendapatkan sesuatu yang kita harapkan dimasa sekarang ini pada masa depan tersebut. Atau dengan kata lain, masa depan adalah sesuatu yang harus kita perjuangkan untuk mendapatkan apa yang kita harapkan. Dalam Amsal 23:18 mengatakan bahwa masa depan itu sungguh ada. Artinya bahwa setiap oran...
Komentar
Posting Komentar