Selamat malam!
Sudah sangat lama sekali dari terakhir kali saya menulis tulisan di blog ini. Mungkin sekitar satu tahun yang lalu. Saya rindu untuk menulis dan menuangkan semua yang ada di pikiran saya, termasuk cerita-cerita yang masih saya simpan sendiri dalam ingatan. Saya tahu bahwa ingatan saya terbatas, sehingga saya ingin memberikan kehidupan kembali kepada tempat ini. Sebenarnya, saya tidak sengaja saat membuka kembali tulisan-tulisan saya. Bermula saat beberapa hari lalu saya merasa sangat suntuk sekali dengan kehidupan yang tidak semakin baik kepada saya, mengingat sudah menginjaknya saya di usia dua puluh satu tahun, sehingga saya juga harus siap untuk menghadapi quarter life crisis. Yaaa, dengan kata lain saya sedikit drop dengan semua hal yang ada di dalam hidup. Saya mengambil jarak dengan teman-teman kampus. Saya lebih banyak menghabiskan waktu dengan diri sendiri. Saya mencoba menghindari dunia social dan segala kepalsuan di dalamnya. Seperti yang saya katakan di atas, hidup tidak semakin baik. Sangat tidak baik.
Namun….
Di saat seperti inilah saya merasa seperti diberikan ujian terhadap tujuan hidup yang saya miliki. Ketika saya merasa kehidupan tidak semakin baik dan bahkan saya sedang berada di titik terbawah dalam perjalanan hidup ini, ada orang lain yang membutuhkan saya dan harus saya tolong. Sesederhana, beberapa waktu lalu ada salah seorang teman yang berada di kota lain dan tiba-tiba mengirim pesan WhatsApp kepada saya berisi persoalan yang sedang ia hadapi. Sedikit kaget memang, tetapi setelah membaca semua ceritanya, saya merasa ada kekuatan tersendiri yang muncul dalam hati saya. Kekuatan untuk menganggap kehidupan menjadi baik. Kekuatan untuk melihat bahwa masih banyak orang di sekeliling saya yang membutuhkan kehadiran saya. Kekuatan untuk memandang bahwa kehidupan itu indah.
Hal tersebut membuat saya sadar bahwa tak selamanya kita memerlukan bantuan orang lain untuk mendapatkan kekuatan, tetapi bantulah orang lain dan kekuatan itu akan muncul dengan sendirinya. Namun, disini saya tekankan bahwa kita tetap memerlukan orang lain untuk berbagi cerita supaya tidak ditanggung sendiri apapun beban itu.
Saya memang memiliki tujuan-tujuan untuk masa depan. Saya ingin lulus tepat waktu, saya ingin bekerja di tempat kerja yang saya inginkan, saya ingin melanjutkan S2 dan mengambil profesi psikolog. Tetapi di atas semua itu, jika saudara bertanya apa tujuan hidup saya? Dengan yakin saya akan menjawab, saya ingin menjadi telinga untuk orang lain, saya ingin menjadi tangan untuk mereka, saya ingin menjadi kaki untuk mereka, saya ingin menjadi apa yang mereka perlukan, dan saya ingin menjadi berkat untuk orang-orang di sekeliling saya. Oiya, jangan lupa melandaskan kasih dalam semua hal yang kita lakukan untuk orang lain.
Jadi, mengertilah akan tujuan hidup Anda dan Anda akan mengerti bagaimana cara menghadapi kehidupan ini. Tuhan memberkati kita sekalian. Amin.
"Not all of us can do great things. But we can do small things with great love." - Mother Theresa.
Komentar
Posting Komentar