Disebuah hutan, ada tiga buah pohon yang sedang berbicara tentang mimpi mereka.
Pohon pertama berkata "Jika aku nanti ditebang, aku ingin dibentuk menjadi tempat perhiasan raja yang sangat mewah dan pastinya juga berlapis emas dan permata."
Pohon kedua pun tidak mau kalah dan kemudian berkata "Aku lebih hebat dari kamu. Jika aku nanti ditebang, aku ingin dibentuk menjadi kapal pesiar yang sangat besar dan mewah tentunya."
Pohon ketiga jika tidak mau kalah "Aku tidak mau ditebang. Aku ingin tumbuh menjadi sebuah pohon yang besar dan banyak orang yang memuji aku karena kebesaranku. Dan aku akan menjadi terkenal diseluruh dunia."
Tak lama kemudian, seorang penebang kayu datang ke hutan itu dan menebang ketiga pohon yang mempunyai mimpi tersebut.
Pohon pertama ditebang dan dibentuk menjadi sesuatu yang sangat mengecewakan bagi si pohon pertama. Ia dijadikan kotak tempat makan ternak yang pastinya tidak berlapis emas atau pun permata. Hati pohon pertama sangat sedih sekali.
Begitu juga pohon kedua. Ia tidak menjadi kapal pesiar. Namun, ia hanya ditebang dan dibentuk menjadi sebuah perahu kecil yang tak ternilai. Hati pohon kedua juga sangat sedih sekali.
Nasib yang sama juga dialami oleh pohon ketiga. Ia tidak menjadi pohon terbesar. Namun, ia ditebang dan dipotong menjadi dua bagian, yang satu bagian panjang dan yang lainnya lebih pendek. Sedihlah hati pohon ketiga.
Waktu terus berlalu dengan sangat cepat.
Seorang bayi lahir di sebuah kandang ternak dan di tempatkan di tempat makan ternak tersebut, yaitu di tubuh pohon pertama.
Sang bayi menjadi besar dan dia menjadi seorang guru yang mempunyai banyak sekali murid. Saat mengajar murid-muridnya, sang guru menaiki sebuah perahu dan mengajar diatas perahu. Ia mengajar diatas tubuh pohon kedua.
Saat usianya menginjak tiga puluh tahun. Sang guru harus menanggung semua dosa manusia. Dia harus disalib di Bukit Golgota dan harus memikul salib hingga ke bukit tersebut. Kayu salib yang dipikulnya ialah tubuh pohon ketiga yang telah dipotong menjadi dua tadi dan dibentuk vertikal dan horisontal.
Setelah mengalami peristiwa tersebut, ketiga pohon tersebut sadar. Bahwa tidak perlu menjadi mewah untuk dapat dikenal orang, namun cukup menjadi sederhana. Ketiga pohon tersebut juga sangat bersyukur karena mereka telah dijadikan seperti itu. Seluruh kesedihan dan kekecewaan yang ada pada diri mereka sekarang telah lenyap dan digantikan dengan sukacita.
Nats: Mazmur 37:37 Syallom saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Saat saya menulis renungan ini, saya teringat akan sebuah lagu sekolah minggu yang berbunyi seperti ini: “ Kupunya masa depan penuh harapan, Tuhan menjamin hidupku , asalku tetap setia memandang terus kedepan, kuyakin Tuhan menopang hidupku.” Lagu lagu sekolah minggu tersebut berisi pesan yang sangat dalam bagi saya. Disaat kita setia, pasti Tuhan akan menjamin masa depan kita. Namun, apa yang saudara ketahui tentang apa itu masa depan dan sebuah arti dari kesetiaan? Mengapa saudara harus memperjuangkan masa depan tersebut? Masa depan adalah sebuah masa yang dimana akan kita arungi diwaktu yang akan datang. Dan mungkin kita akan mendapatkan sesuatu yang kita harapkan dimasa sekarang ini pada masa depan tersebut. Atau dengan kata lain, masa depan adalah sesuatu yang harus kita perjuangkan untuk mendapatkan apa yang kita harapkan. Dalam Amsal 23:18 mengatakan bahwa masa depan itu sungguh ada. Artinya bahwa setiap oran...
Komentar
Posting Komentar