Langsung ke konten utama

HAHAHA Mana Mungkin

Well, saya ingin menceritakan pengalaman pelayanan saya. Sebuah keinginan yang awalnya mustahil. Namun, ternyata Tuhan punya rencana indah di dalamnya. Saat kecil, saya adalah orang yang sangat pemalu. Sangat berbeda dengan saya sekarang yang mungkin teman-teman terdekat saya akan menyebutnya "banyak tingkah". Dahulu, saya hanyalah anak perempuan yang hanya berani di balik punggung ibu. Bahkan, untuk keluar membeli jajan pun saya tidak berani. Parahnya, hingga usia SD saya masih ikut sekolah minggu anak-anak TK karena takut ditinggal mama, dan bernyanyi pun saya malu-malu. Saya merasa geli mengingat masa-masa itu. Hingga suatu saat, saya menghadiri sebuah ibadah yang entahlah saya lupa ibadah apa itu. Saya melihat Worship Leader yang memimpin pujian. Hingga imajinasi saya melayang jauh, "Andai besok aku jadi seperti dia (WL)". Hahaha betapa bodohnya saya. Mana mungkin, anak pemalu bisa jadi Worship Leader? Yang benar saja. Waktu berjalan dan saya sempat melupakan keinginan itu. Semakin hari, saya tumbuh menjadi gadis perempuan yang masih pemalu. Saya ingin melayani, yang tentunya dengan pelayanan bersama-sama teman yang lain seperti ikut paduan suara atau menari bersama. Itu pun masih dengan perasaan malu-malu. Oke, pernah pada suatu natal. Mungkin saat itu usia saya masih SD. Saya ditunjuk untuk menyanyikan lagu noel-noel perwakilan anak-anak. Saat latihan ya lumayanlah suara saya, masih layak didengar. Hingga hari H, sudah siap memakai seragam. Eh sampai di depan jemaat, nada saya menjadi sangat kacau, tangan saya gemetaran. Mungkin saat itu nada do bisa jadi la, atau nada sol bisa jadi si. Sungguh jelek sekali suara saya dan saya menyadari sesuatu. Ya, saya demam panggung. Teringat saya akan keinginan saya kembali. Mana mungkin anak yang demam panggung bisa jadi WL? Sungguh, saya tidak akan mau jika disuruh untuk menyanyi sendiri. Hingga suatu masa, saya merasa harus ada yang diubah dalam diri saya. Saya tidak mau terus menerus hidup dalam ketidakberanian. Mungkin terdengar terlalu dramatis, namun percayalah itu benar. Seiring bertambahnya usia, saya melatih diri untuk menjadi lebih berani. Hingga saat saya kelas 9 SMP, saya mendapat tugas singer ibadah madya. Tidak terlalu buruk pikir saya, tidak memerlukan keberanian ekstra. Dan minggu berikutnya, saya ingat sekali saat itu bulan April 2012, untuk pertama kalinya saya mendapat tugas WL ibadah madya. Perasaan saya senang sekaligus takut. Sungguh dalam seminggu itu saya terus menerus berdoa, saya menyusun setiap kata demi kata sampai saya tulis di kertas. Saat itu dalam pikiran saya, saya tidak mau mengecewakan hati Tuhan. Sungguh seminggu itu adalah minggu berat bagi saya. Hingga hari H, saya merasa keringat dingin bercucuran sebelum naik mimbar. Saya dapat merasakan detak jantung saya sendiri. Saya ingat sekali, waktu itu saya memakai kemeja putih. Saya benar-benar berserah. Oiya sebelum ibadah, H-1 ada latihan dan saya saat itu hanya diam karena tidak tau harus berkata apa. Singkat cerita, saya membawakan pujian dengan hati berserah, dengan sepenuh hati dan segenap keberanian yang masih tersisa. Puji Tuhan, saya yakin pujian saya berkenan bagi Tuhan karena setelah ibadah, koordinator ibadah menjabat tangan saya dan mengatakan bahwa dia merasakan hadirat Tuhan memenuhi ruang ibadah. Oke, disini bukan soal pujian namun soal bagaimana kuasa Tuhan berkuasa dalam setiap kelemahan kita. Saya percaya, Tuhan sendiri yang memampukan saya saat itu. Waktu berlalu dan saya menginjak masa SMA. Masa ini adalah masa saya sangat belajar banyak. Puji Tuhan, entah mungkin ini karena mujizat Tuhan. Saat saya masih duduk di bangku kelas X awal, saya ditunjuk sebagai WL oleh kakak kelas. Syukurnya, saya tidak sendiri, saya dibantu kakak kelas XII. Betapa mindernya saya saat itu, hanya saya sendiri kelas X. Namun, saya belajar banyak dari kakak kelas saya ini. Dia yang selalu mengingatkan saya untuk berdoa dahulu sebelum memilih lagu. Semakin hari, Tuhan semakin baik pada saya. Tuhan selalu memperbesar kapasitas saya. Tuhan percayakan banyak pelayanan bagi saya. Singkat cerita, saat kelas X saya juga ditunjuk untuk menjadi WL sebuah sesi retreat SMA, kelas XI Puji Tuhan, Tuhan percayakan sebuah KKR retreat SMA untuk saya pimpin. Bahkan diakhir masa SMA saya, Tuhan memberikan kepercayaan yang sama kepada saya untuk memimpin sebuah KKR retreat. Dan di KKR terakhir ini, saya tidak mau main-main. Saya dan team PAW mencari banyak sekali referensi WL dan musik, kami berdoa bersama, kami berlatih lebih keras ditengah hujan bulan Desember. Dan Puji Tuhan, nama Tuhan semakin dipermuliakan melalui KKR itu. Saya percaya, ketika Tuhan ingin memakai kita menjadi alat-Nya, Dia tidak pernah memandang latar belakang kita dan kekurangan kita karena Dia sendiri yang akan memampukan, asal kita menerima dengan sukacita apapun panggilan itu. Entah apa lagi yang ingin Tuhan buat dalam hidup saya dalam kehidupan pelayanan saya. Mari kita nikmati bersama kasih Tuhan. Mari kita melayani Dia bersama. Tuhan Yesus memberkati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masa Depan di dalam Tuhan - Renungan

Nats: Mazmur 37:37 Syallom saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Saat saya menulis renungan ini, saya teringat akan sebuah lagu sekolah minggu yang berbunyi seperti ini: “ Kupunya masa depan penuh harapan, Tuhan menjamin hidupku , asalku tetap setia memandang terus kedepan, kuyakin Tuhan menopang hidupku.” Lagu lagu sekolah minggu tersebut berisi pesan yang sangat dalam bagi saya. Disaat kita setia, pasti Tuhan akan menjamin masa depan kita. Namun, apa yang saudara ketahui tentang apa itu masa depan dan sebuah arti dari kesetiaan? Mengapa saudara harus memperjuangkan masa depan tersebut? Masa depan adalah sebuah masa yang dimana akan kita arungi diwaktu yang akan datang. Dan mungkin kita akan mendapatkan sesuatu yang kita harapkan dimasa sekarang ini pada masa depan tersebut. Atau dengan kata lain, masa depan adalah sesuatu yang harus kita perjuangkan untuk mendapatkan apa yang kita harapkan. Dalam Amsal 23:18 mengatakan bahwa masa depan itu sungguh ada. Artinya bahwa setiap oran...

I LOVE YOU IXACI :*

Dua tahun udah hampir berlalu saat aku pertama kali bertemu dengan teman-teman SMPku. Awal masuk tanggal 5 Juli 2010. Pertama masuk gerbang aku langsung kenalan dengan Thea dan Gita, kemudian aku menyendiri (makhlumlah cuman aku sendiri yg masuk aksel dari SDku). Setelah beberapa menit, tau-tau Izzul (yang saat itu belum pakai jilbab) mendekat dan kemudian kita kenalan deh. Hari pertama masuk aku kemana-mana sama Izzul. Tapi saat hari kedua, aku udah mulai kenal sama Kikik dan Alsha yang saat itu bangku Kikik berada di sebelahku dan Alsha didepanku. Seminggu berlalu dengan suasana kelas yang masih kayak kuburan. Saat MOSpun datang dan berlalu dengan cepat. Setelah itu kami (A Akselerasi) semakin dekat dan semakin dekat. Canda tawa selalu menemani hari-hari kami. Dan ini adalah penilaianku terhadap teman temanku: 1. ADAM WIGUNA SETIAWAN: Ini anak kocak, kocak banget malahan. Tapi sayangnya dia joroknya minta ampun. Kalo udah liat kaos kakinya ihhh jijik banget, udah bolong, kotor lagi...

PASKAH INDAH DI PANTI ASUHAN

Aku kangen saat-saat itu. Waktu aku sekitar kelas 3 SD aku ikut persekutuan anak yang namanya SEL. Disitu aku belajar banyak banget tentang puji-pujian dan Alkitab tentunya. Banyak kegiatan yang diadain di SEL ini, salah satunya kegiatan yang mau aku ceritain di entri ini yaitu kegiatan "KUNJUNGAN KE PANTI ASUHAN". Menurut kamu gimana? Kunjungan Ke Panti Asuhan? Kalau menurutku sih assikk banget. Aku inget, nama panti asuhannya BETH SHAN yang lokasinya didaerah Cemani, Sukoharjo. Kebetulan kunjungan itu diadakan waktu Hari Paskah. Saat kami membuat rencana itu, pihak panti asuhan sangat menyetujuinya. Perlengkapan demi perlengkapan kami persiapkan dengan sangat detail, walaupun saat itu aku dan teman-temanku masih anak-anak, kami punya semangat yang besar lhoo. Aku lupa saat itu kami berangkat naik apa, tapi yang jelas, panti asuhannya nggak jauh dari tempat SEL kami. Dengan kakak pembimbing, kami memasuki panti asuhan itu dan disambut dengan tawa dan canda dari teman-teman p...