Malam ini, saya teringat akan sebuah pertanyaan yang pernah saya tanyakan kepada (anggap saja) kakak rohani saya. Pertanyaan itu berisi bagaimanakah seseorang harus berdoa dan untuk siapakah seseorang harus berdoa. Mengapa saya menanyakan hal tersebut? Karena terkadang perasaan saya ingin terus mendoakan orang lain. Namun, disisi lain saya memiliki berbagai macam pengharapan yang ingin saya sampaikan kepada Tuhan melalui doa. Pada saat itu, kakak rohani saya hanya menjawab melalui pengalamannya, yaitu untuk mendoakan orang lain pada suatu waktu dan untuk mendoakan diri sendiri pada waktu yang lain. Sejujurnya, saya belum terlalu puas dengan jawaban tersebut. Hingga waktu berganti dan saya perlahan mengabaikan pertanyaan itu. Saya terkadang berdoa untuk orang lain dan terkadang juga berdoa untuk diri saya sendiri, tergantung dari mood. Hingga tepat seminggu lalu, dalam sebuah acara pendalaman Alkitab, saya seperti terbukakan sesuatu. Melalui perkataan sang pembicara (saya yakin pasti ini juga berasal dari Tuhan), beliau berkata bahwa doa yang kita sampaikan untuk orang lain itu adalah doa yang akan sangat cepat dijawab oleh Tuhan. Awalnya, saya hanya menganggap perkataan itu adalah perkataan biasa. Namun, entah mengapa saya seperti diingatkan kembali dengan perkataan tersebut dan seakan ada sesuatu yang memang Tuhan ingin sampaikan kepada saya melalui perkataan itu. Kita diajarkan untuk berdoa buat orang lain, berarti kita diajarkan untuk tidak egois. Kita diajarkan untuk memperjuangkan orang lain, berarti kita sudah yakin bahwa hidup kita sudah berada dalam genggaman-Nya. Kita diajarkan untuk berdoa buat pergumulan orang lain, berarti kita diajarkan untuk tidak kuatir akan hidup kita. Mengapa? Karena Tuhan sendiri yang mengatakan bahwa bunga bakung Dia dandani, burung di padang Dia beri makan, dan kita lebih berharga di mata-Nya daripada bunga bakung ataupun burung di padang. Pada intinya, saya menangkap bahwa Tuhan telah pegang kendali atas hidup kita dan Ia akan memberikan semua yang terbaik untuk kita. Jadi, apa lagi yang harus kita minta? Nothing. Namun, bukan berarti kita tidak diperbolehkan untuk berdoa untuk diri kita. Diperbolehkan, bahkan sangat diperbolehkan. Apalagi, jika kita berdoa dengan tujuan supaya lebih dekat dengan Tuhan dan melekat dalam hadirat-Nya. Tetapi, akan lebih baik jika kita berdoa untuk orang lain terlebih dahulu. Mungkin hal itu yang ingin Tuhan sampaikan kepada saya. Semoga juga akan memberkati teman-teman semuanya. Tuhan Yesus memberkati :)
Nats: Mazmur 37:37 Syallom saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Saat saya menulis renungan ini, saya teringat akan sebuah lagu sekolah minggu yang berbunyi seperti ini: “ Kupunya masa depan penuh harapan, Tuhan menjamin hidupku , asalku tetap setia memandang terus kedepan, kuyakin Tuhan menopang hidupku.” Lagu lagu sekolah minggu tersebut berisi pesan yang sangat dalam bagi saya. Disaat kita setia, pasti Tuhan akan menjamin masa depan kita. Namun, apa yang saudara ketahui tentang apa itu masa depan dan sebuah arti dari kesetiaan? Mengapa saudara harus memperjuangkan masa depan tersebut? Masa depan adalah sebuah masa yang dimana akan kita arungi diwaktu yang akan datang. Dan mungkin kita akan mendapatkan sesuatu yang kita harapkan dimasa sekarang ini pada masa depan tersebut. Atau dengan kata lain, masa depan adalah sesuatu yang harus kita perjuangkan untuk mendapatkan apa yang kita harapkan. Dalam Amsal 23:18 mengatakan bahwa masa depan itu sungguh ada. Artinya bahwa setiap oran...
Komentar
Posting Komentar